Belakangan ini banyak tea house dan coffee shop bermunculan. Terkadang, ketika mengunjungi tempat-tempat yang mulai mainstream ini, perhatian saya terarah ke perkakas dapur yang mereka gunakan. Benda yang kemudian menarik perhatian saya adalah teko, atau lebih kerennya disebut dengan kettle. Teko yang selama ini kita kenal biasanya dipakai untuk memanaskan air untuk menyeduh teh, kopi atau coklat panas.
Bagaimana memilih kettle yang pas? Sesuaikan dengan kebutuhan pastinya. Jika kamu hanya sendiri atau berdua, pilih kettle dengan kapasitas yang tak terlalu besar. Nah, akan lebih bagus jika kettle ini juga handy dibawa bepergian. Tinggal colok, air di dalamnya panas, dan voila, teh atau coklat siap dalam sekejap.
Untuk bahan dasarnya kettle, pilih yang ringan namun kuat. Bahan yang paling banyak dipakai saat ini adalah alumunium atau stainless steel. Pastikan gagang teko terbuat dari bahan yang tidak mudah panas, misalnya kayu atau plastik. Jadi saat tidak ada lap, tangan kita tetap bisa memegang gagang teko tanpa kepanasan.
Tak semua orang bisa menunggu hingga air di kettle mendidih. Untuk itu pastikan membeli kettle yang mengeluarkan bunyi sebagai penanda air mendidih. Jadi, kita bisa tahu kapan kettle mesti diangkat.
Kettle dari bahan alumunium biasanya banyak dibuat karena alumunium termasuk jenis logam yang memiliki konduktor listrik baik. Bahan alumunium ini berwarna terang, antikarat, antigores, kuat dan mudah dibersihkan. Dengan bahan alumunium, kettle dapat mengantarkan panas dengan cepat dan merata.
Nah, kini lebih jelas kan bagaimana memilih perkakas dapur teko yang baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar